Jumat, 15 Mei 2015

BASKET

Sebenernya malem nggak ada topik yang harus ditulis. tapi mumpung lagi santai dan udah beberapa hari nggak nge-blog, nulis apa adanya aja deh. dan malem ini mau ngomongin tentang basket.

Saya sangat menyukai olahraga basket. bahkan berujung pada kecintaan. saya pertama kali kenal basket yaitu waktu SMP. ketika ada materi penjaskes yang membahas tentang basket. dan saya pertama kali bermain basket juga sewaktu SMP.

Sebenernya, waktu SMP nggak ada niatan untuk main basket. malah nggak ngelirik sama sekali. tapi, waktu SMP kelas IX (9), saya banyak baca novel-novel. novel yang banyak saya baca pada waktu itu adalah teenlit. termasuk novelnya Luna Torashyngu - LOVASKET series. ketika sudah selesai baca series 1-3, saya sudah lulus SMP. novel itu benar-benar menghipnotis saya. saya jadi mencintai basket gara-gara tokoh utama Savira Priskilla.

Sewaktu saya masuk SMA, saya berharap bisa bermain basket dan bisa menciptakan prestasi seperti Vira. tapi ternyata nggak semudah yang saya bayangkan. menciptakan prestasi benar-benar susah. saya kira dengan saya berlatih-bermain-ikut lomba, saya bisa mendapatkan juara. tapi ternyata tidak. kenyataan tidak selalu berjalan mulus dengan apa yang diimpikan. tapi saya tetap setia pada basket. saya percaya bahwa semuanya dimulai dari 0 sampai saya bisa sukses.

Ayah saya bingung kepada saya karena awalnya, pada waktu SMP, saya mengikuti ekstrakurikuler badminton. namun ketika SMA, saya beralih pada basket. malah lebih fanatik daripada badminton. sejak berlatih basket beberapa bulan, saya mulai membeli bola basket untuk berlatih sendiri dirumah. dan setiap ada waktu luang, saya memainkan bola itu.

Saya sudah benar-benar terpengaruh oleh Savira Priskilla. padahal dia hanyalah tokoh fiksi yang ada dalam novel. tapi saya benar-benar ingin seperti dia.
***

Beberapa kutipan novel LOVASKET:

"Vira bukan cuma punya teknik tinggi, tapi juga kecepatan, kelincahan, dan stamina yang kuat."

"Basket bukan sekedar olahraga dan hobi bagi gue, tapi udah merupakan gaya hidup dan cara gue menjalani hidup ini. Gue mendapat banyak pelajaran dari sana terutama pelajaran tentang kehidupan."
***

Sekali lagi saya bilang, kenyataan tidak selalu berjalan mulus dengan apa yang diimpikan. ternyata niat dan keinginan saya tidak cukup untuk mencapai apa yang saya mau. saya sudah mulai berlatih setiap hari di klub basket terdekat, namun saya hanya perempuan sendiri di sana. dan apa daya seorang perempuan yang tidak mempunyai tim? saya hanya berlatih sendiri tanpa ada teman cewek. dan kalaupun ada hanya 2 atau 3.

Ya Tuhan, terkadang saya berpikir, kenapa saya nggak tinggal di kota aja? di kota yang basket putrinya lebih maju. siapa tahu, di kota, passion basket saya yang sangat besar ini ada yang mengimbangi. namun apa daya seorang gadis anak yang baru masuk SMA?

Baiklah, mari kita lihat masa depan nanti. masa yang akan datang.
karena jika kita ingin sukses, bukan berarti langsung instan kan?

1 komentar:

  1. cuma bisa masukin bolanya pas posisi pinalty doang. Insting cukup ada lah. Sementara buat drible gue gak bisa kwkwkw

    BalasHapus