Senin, 01 Juni 2015

[Cerita Mini] Just Say HBD!

Terkadang sesuatu yang kita inginkan tak pernah kita dapatkan. Namun Tuhan tahu apa yang terbaik untuk kita.

*****

"Hei, Nita! HBD, ya.."

Nita menerima uluran tangan dari salah satu temannya yang mengucapkan ulang tahun kepadanya. Kemudian disusul dengan teman-teman lainnya yang juga mengucapkan selamat ulang tahun untuknya. Malah, ada beberapa anak yang memberi kado untuk Nita. Nita terlihat bahagia di hari ini. Dengan dikerubungi teman-temannya, bak sebuah makanan yang dikerubungi semut, teman-temannya itu mendesak Nita untuk membuka kado yang telah ia terima.

“Iya-iya, ini aku buka,” kata Nita. Dia pun membuka sebuah kado mungil dengan bungkus berwarna cokelat dengan perlahan. “Ya ampun, jamnya bagus banget. Warnanya aku suka.”

Ternyata isinya adalah sebuah jam tangan berwarna biru dongker.

Litta yang sedari tadi memperhatikan semua adegan di depan matanya, merasa sedikit bersalah. Bisa dibilang hubungan Litta dengan Nita itu dekat. Tapi Litta belum mengucapkan sepatah katapun untuk membuat Nita senang. Baginya, mengucapkan sebuah kata “HBD” saja sangat berat. Sangat berat.

“Litta,” tegur salah satu temannya yang juga mengerubungi Nita. “Kamu belum ngucapin selamat ulang tahun ke Nita, ya? Kamu kejam, sih. Nita kan dekat sama kamu.”

Tiba-tiba rasa bersalah Litta semakin bertambah dengan ditegur seperti itu. Apalagi pandangan semua murid mulai tertuju kepadanya.

“Ngg.. ngg. Aku ada sesuatu yang sedikit khusus untuk Nita. Jadi nanti ngucapinnya.” Sungguh! Litta berbohong akan hal itu. Ia bahkan tidak mempersiapkan apapun untuk Nita.

“Wouwww,” anak-anak lain berseru.

******


“Litta, keluar kelas, yuk?” Vira, teman yang berasal dari kelas sebelah mengajaknya. Litta dan Vira juga bisa dibilang adalah teman yang akrab.

“Yuk,” sahut Litta begitu saja.

Mereka pun keluar kelas. Duduk di samping laboratorium biologi yang sejuk dan banyak terdapat bunga dan pepohonan. Vira asyik dengan camilan yang ia makan. Sedangkan Litta sibuk dengan ketidaknyamanan di hatinya.

“Em, Vir. Kalau misalnya kamu ulang tahun, aku nggak ngucapin HBD ke kamu, dan sebenarnya aku dekat dengan kamu, gimana perasaan kamu?”

“Gimana, ya? Aku pasti kecewa lah. Masa kamu dekat sama aku, tapi kamu nggak ngucapin HBD ke aku. Ulang tahun itu kan cuma sekali dalam setahun.”

“Tapi kamu sudah dapat banyak ucapan dari teman-teman kamu. Dan pasti kamu nggak butuh ucapan dari aku.”

“Ya ampun, Litta. Aku pasti nunggu ucapan dari kamu.”

Tatapan Litta kosong menghadap sebuah daun kering yang terjatuh. "Apa benar dia menunggu ucapan dariku?" Tanyanya dalam hati.

Sebenarnya ada sesuatu yang membuat Litta seperti ini, menjadi orang yang tidak peduli terhadap hari penting orang lain. Di tahun-tahun sebelumnya, setiap mendekati hari sebelum ulang tahunnya, ia sangat bersemangat dalam mengerjakan aktivitas. Ia juga sangat berharap mendapatkan banyak ucapan dari teman-temannya. Lebih bersyukur lagi jika ada yang memberinya kado atau hadiah. Namun, ketika tanggal 14 November, hanya dua orang yang mengucapkan ulang tahun padanya. Tak ada yang memberinya kado. Bahkan orang tuanya pun tak peduli sama sekali. Ketika tepat jam 12 malam, menuju tanggal 15, Litta sadar bahwa ia bukanlah apa-apa. Ia bukanlah siapa-siapa. Semenjak itu ia tak pernah peduli kepada hari penting orang lain.

“Emangnya siapa yang ulang tahun?”

Litta tersadar dari lamunannya. “Teman sekelas.”

“Oh, yang megang-megang kado tadi, ya?”

Litta mengangguk.

“Udah, ucapin aja. Apa susahnya, sih, ngomong HBD doang. Jadi orang itu jangan kaku-kaku amat.”

Dalam hatinya, Litta sangat enggan sebuah kata itu meluncur dari mulutnya. Namun, ia juga tak mau dianggap sebagai teman yang buruk.

******


Di depan sebuah laptop, Litta sangat memfokuskan pandangannya. Tangannya kanannya sibuk memegang mouse, sedangkan tangan kirinya mengetik tombol keyboard.

"Walaupun aku tak bisa mengucapkannya melalui mulut, setidaknya aku mengucapkan lewat kata-kata yang tertulis di sebuah layar," batin Litta.

Ya. Litta saat ini sedang membuat video untuk Nita. Video ucapan ulang tahun yang ia buat sebagus mungkin. Setelah selesai, ia menayangkan ulang video yang telah ia buat.

Dalam video itu terdengar alunan sebuah lagu dari Ed Sheeran berjudul Photograph. Lalu terdapat background foto mereka berdua dan tayang sebuah tulisan Happy Birthday yang luar biasa. Setelah itu muncul tulisan:

Selama ini aku susah untuk mengucapkan HBD kepada orang lain.

Maaf jika aku hanya mengucapkan lewat video.

Hanya ini yang bisa aku persembahkan.

Happy Birthday Nita!

Terkadang sesuatu yang kita inginkan tak pernah kita dapatkan. Namun Tuhan tahu apa yang terbaik untuk kita.

Dari Litta.


END

1 komentar:

  1. "Terkadang sesuatu yang kita inginkan tak pernah kita dapatkan. Namun Tuhan tahu apa yang terbaik untuk kita."

    suka banget sama kalimat penutupnya :)

    BalasHapus