Selasa, 14 April 2015

Kapan Saya Tahu Segalanya Sudah Cukup?

Bagaimana Anda tahu Anda sudah merasa cukup? Ketika Anda benar-benar siap untuk mematahkan segala keyakinan lama Anda.

Sebuah cerita yang saya dengar 10 tahun lalu di New York, akan lebih memperjelas maksud perkataan saya. Saat itu, saya sedang menanti kereta bawah tanah. Lalu saya melihat seorang pria berusia 45 tahun terus berteriak ‘bertobatlah, bertobatlah’ sambil menceritakan sebuah kisah pada orang-orang yang sedang menanti kereta bawah tanah. Saya dan orang-orang di sekitar saya menertawai orang tersebut, sebelum akhinya saya sadar bahwa saya sebenarnya sedang memerhatikannya.

Yang menarik perhatian saya saat itu adalah cerita berikut ini. Seorang pria, bingung akan arah tujuan hidupnya, bertanya pada seorang ahli agama timur kuno, “Kapan saya akan mengerti arti hikmat yang sesungguhnya? Kapan saya akan mengerti mengapa kita berada di bumi?”
kedua laki-laki tadi berdiri di samping sebuah kolam. Sang Guru lalu meletakkan tangannya di atas kepala laki-laki tersebut dan menekannya. Lalu mulailah ia mendorongnya sampai ke bawah permukaan air.

Laki-laki tersebut tidak melakukan perlawanan, karena mengira sang Guru memiliki maksud tertentu. Setelah kurang lebih 15 detik berada di dalam air, dan tidak melihat tanda-tanda sang Guru akan melepaskannya untuk bernafas, perlahan ia mulai memberontak. Karena tindakannya tidak membawa efek yang berarti, ia menjadi lebih serius dan mendorong sang Guru.

Walaupun ia berusaha keras untuk melepaskan diri, sang Guru tidak melepaskannya. Laki-laki itu mulai marah, sekuat tenaga berusaha muncul ke permukaan, dan mendorong sang Guru. Lalu ia berkata “mengapa Anda berbuat demikian, Guru? Anda bisa membunuh saya!” katanya dengan penuh kebingungan.

Guru tersebut lalu menjawab, “Bila engkau sangat menginginkan hikmat kehidupan sebagaimana engkau membutuhkan udara, engkau akan mengerti.”
***

Diambil dari buku You Can Do It-Paul Hanna. Penerbit Erlangga.

3 komentar:

  1. Inspiratif... manusia memang kdg hrs mengalami realita, baru memahami hikmahnya.

    BalasHapus
  2. Inspiratif sekali kisahnya.. hikmahnya dapet :D

    BalasHapus
  3. nice. mampir ke blog MiQHNuR yaa..
    hehehe...

    BalasHapus