Pesimis sudah menjadi kebiasaanku. Tetapi gugup bukan tabiatku. Aku biasa menenangkan diri walaupun di dalam dada sangat bergemuruh waktu akan melihat pengumuman peserta #ARKI2015.
Bagi
yang belum tahu ARKI, ARKI itu adalah singkatan dari Akademi Remaja Kreatif
Indonesia. Yaitu suatu wadah di mana remaja SMP dan SMA dikumpulkan untuk
belajar bersama dengan minat dan bakat mereka masing-masing. Mereka yang ikut
ARKI adalah remaja berjumlah 100 orang yang tentu sudah diseleksi dari seluruh
provinsi di Indonesia. Jadi ARKI ini ajang nasional.
Sehabis magrib aku pergi ke warung internet (warnet) karena ponsel model lamaku nggak bisa membuka foto berukuran besar. Dan ketika aku iseng melihat-lihat nama peserta walaupun aku tidak berharap bahwa aku ada di sana. Dan! Oh.. lihat nomor 48. Itu namaku. Namaku ada di sana. Namaku tercantum. Kebahagiaan tak terkira akhirnya melanda diriku.
Sehabis magrib aku pergi ke warung internet (warnet) karena ponsel model lamaku nggak bisa membuka foto berukuran besar. Dan ketika aku iseng melihat-lihat nama peserta walaupun aku tidak berharap bahwa aku ada di sana. Dan! Oh.. lihat nomor 48. Itu namaku. Namaku ada di sana. Namaku tercantum. Kebahagiaan tak terkira akhirnya melanda diriku.
Singkat
cerita, setelah semua persiapan aku pun berangkat dari Lampung ke Jakarta tanggal
8. Tepatnya saat malam sehabis Isya yang kumulai dari Kota Metro dengan menaiki
travel. Dan acara #ARKI2015 dimulai pada tanggal 9-12 Desember.
Kejutan
awal terjadi. Aku satu mobil travel dengan Muhammad Iqbal, salah satu peserta
ARKI dari Lampung juga. Meskipun aku sudah berinteraksi melalui SMS dan sempat
janjian untuk berangkat bersama, tetapi tidak jadi. Dan akhirnya aku dan Iqbal
tetap saja bertemu dalam satu travel. Hehe.
Paginya,
sekitar jam 5 lebih sedikit, kami sampai di Hotel Twin Plaza. Padahal acara
dimulai pada pukul 10.00. Kepagian. Sangat kepagian. Aku, pendampingku, dan
Iqbal memutar otak agar bisa membersihkan diri. Dan kami pun menumpang di
toilet hotel. Wkwkwk. Setelah itu tidur di sofa lobi karena di perjalanan aku
kurang memejamkan mata dan beristirahat. Heheee.. *numpangan banget yaa
Teman
pertama yang bersalaman denganku adalah Meiza. Kulihat ia datang bersama
ayahnya. Kemudian datang Fida. Setelah itu ada beberapa orang yang datang dari
Surabaya. Salah satunya kukenal adalah Naura.
Di
hari pertama itu kami melakukan registrasi dengan kakak-kakak panitia yang
sangat ramah. Kemudian masuk ke ballroom dan duduk secara berkelompok dengan
kelompok yang telah ditentukan. Sambil menunggu peserta yang lain berdatangan,
kami berkenalan dengan peserta yang sudah berdatangan. Aku, yang sewaktu itu
agak malu dan kurang percaya diri nggak mengajak teman yang lain berkenalan
kalau nggak mereka duluan yang mengajakku. Hah! Begitu pengecutnya aku, bukan?
Di
ballroom kami disuguhi lagu Jingle Arki yang asyik, berbincang-bincang dengan
kakak LO, dan masih banyak lagi. Malamnya, acara Opening ARKI 2015 dengan
mengenakan kaos dan beberapa aksesoris yang telah diberikan oleh panitia
ARKI2015.
Opening #ARKI2015 |
Sebelumnya,
aku berjanji di acara ini aku akan menghilangkan rasa ketidakpercayaanku dan
sifatku yang terlalu pendiam. Untuk empat hari saja. Namun, susah memang. Aku
nggak bisa mengajak teman yang lain untuk berbicang duluan. Biasanya, di
sekolah aku orang yang tidak aktif. Jarang mengangkat tangan ketika guru
memberi pertanyaan, jarang bergabung dengan teman untuk sekadar mengobrol.
Tetapi, aku ingin ketika di ARKI semua sifat itu hilang. Tetapi susah.. memang.
Yah..
Sekian untuk hari pertama. Akan ada lanjutannya sampai hari ke empat. Bye-bye..
Baca juga #ARKI2015 Hari Kedua (Day 2)
Baca juga #ARKI2015 Hari Kedua (Day 2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar