Kamis, 31 Maret 2016

Salam Terakhir

Kutahu diri ini bukanlah apa-apa untukmu. Tidak untuk kaukenal, tidak pantas untuk kauberi senyuman bahagia. Mata indahmu bagai berlian yang bahkan jika dilihat dengan cara terjungkal balik pun akan tetap menawan. Bahumu sejajar, aku ingin bersandar di sana, walaupun kini sudah tak bisa lagi. Sudah terlambat...

Kepala terasa berat, bagai terketuk palu. Mata memandang hampa, seperti berada di dalam kenihilan. Otak memutar kembali segala kenangan sederhana di antara kita. Tangan bagai tak bertulang, bak ditarik secara paksa. Kaki terkulai lemas. Inginku keluar dari zona nyaman, keluar sebagai seseorang yang menganggumimu. Tak lagi mengendap-endap untuk mencuri senyum manismu. Namun, sudah terlambat...

Tuhan telah memanggilmu untuk tinggal bersamanya, ketika salah seorang temanku menggelengkan kepala menandakan bahwa kau telah tiada. Ini sangat menggertak hati, merangsang air mata. Namun, untuk mengungkapkan semua ini rasanya sudah terlambat...

Sampai berjumpa lagi, nanti...


Way Jepara, 31 Maret 2016.
Teruntuk Dikau, Semoga Diterima di Sisi Allah.

2 komentar: