Sang Surya telah lahir dari arah timur.
Cahaya menerangi segala sesuatu yang tertangkap olehnya dan menembus
celah-celah jendela kamar Christy. Dan tiba-tiba, “beep ... beep ... beeppp ...”
Alarm berbunyi dengan pelan, tetapi, semakin lama alarm itu terdengar panjang
dan keras. Sungguh mengganggu di telinga Christy.
“Aduuh, berisik. Ini
masih jam berapa coba,” ucap Christy yg masih setengah sadar sambil melihat jam
alarm, “Haah ? udah jam setengah 7 ? perasaan tadi malam aku pasang nya jam
setengah 6 geh. Pasti ini gara-gara Resti,” ucap Christy lagi yg keheranan dan setengah
marah.
Tiba-tiba, terdengar
gagang pintu Christy terayun dan pintunya terbuka secara kilat, “Aduh,
pagi-pagi udah marah, kakak belom mandi lagi, bau, ” ucap Adik Christy ,Salsha
yang hanya memunculkan kepalanya secara mendadak dari pintu. Sontak Christy
terkaget.
“Salsha, kamu apa’an
sih? masuk kok gak ketuk pintu dulu? sudah ah, kakak mau mandi. Bisa-bisa telat
nih gara-gara Resti,” gerutu Christy yg langsung bangun dari tempat tidur.
Setelah mandi, Christy
mengenakan baju yg sudah disiapkan di balik pintu kamarnya dan ia pun berlari
menuju halaman depan rumah.
“Pak, anterin Christy sekolah,
udah telat nih,” jerit Christy sambil berlari untuk masuk ke mobil hitam milik
Papa Christy.
“Iya.”
Sesampainya disekolah,
pintu gerbang hampir tertutup. Tetapi Christy masih bisa masuk.
“Aduh, anak Mami hampir
telat nih,” suara